Menulis Buku Harian

Posted: 23 Maret 2012 in Pengalaman
Tag:, , , , ,

Menulis di buku harian adalah sebuah kegiatan menulis tentang diri sendiri, orang lain yang terkait, atau apapun di sebuah buku. Biasanya yang ditulis adalah pengalaman pribadi, kegiatan sehari-hari, perasaan, rencana ke depan, bahkan mungkin juga hutang-hutang yang dimiliki. Gaya penulisan pun bisa macam-macam, gaya bebas lah pokoknya. Maklum biasanya buku harian seperti ini bukan untuk konsumsi publik, hanya untuk dibaca dan ditulis untuk dan oleh diri sendiri. Sebebas apa tulisannya, itu sih terserah penulisnya saja.

Menulis buku harian seolah menceritakan tentang diri sendiri dan keadaan lingkungan sekitar kepada sebuah buku, ataupun bentuk curhat kepada seseorang, hanya saja bentuk seseorang ini adalah sebuah buku. Ada cerita yang jujur apa adanya, tapi ada juga yang tidak semuanya diceritakan.

Masih ada nggak ya yang masih suka nulis di buku harian? Meski terkesan lebay, dulu aku juga pernah menulis buku seperti ini. Isinya ya seperti itu tadi, macem-macem saja. Kadang juga ditempeli foto-foto pribadi yang berhubungan atau yang pengen disimpen. Aku menulis di buku selama sekitar 6 tahun, sejak lulus SD sampai lulus SMK.

Awalnya aku sering melihat sepupu-sepupuku punya sebuah ‘kitab sakti’, yang sangat dilarang keras bagi orang lain untuk membacanya. Kemudian suatu ketika aku dan adekku dibelikan sebuah buku kecil oleh Bapak, yang cocok dipakai sebagai catatan harian. Sebelumnya aku juga punya buku yang lebih kecil lagi untuk mencatat hal-hal yang penting untuk diingat. Sehingga setelah itu, aku dan adekku mulai membuat catatan pribadi tentang segala hal yang ingin ditulis. Meskipun namanya buku harian, tapi nyatanya tidak setiap hari aku menulisnya.

Sampai akhirnya terbuat dua buku. Aku tidak lagi menulis karena sebab yang sebenarnya sepele. Waktu aku berangkat kerja ke Bali, salah satu buku yang lama aku tinggal di rumah. Nggak taunya semua buku-bukuku yang ada di rak dijual ke tukang loak. Pas pulang aku sudah tidak punya lagi buku-buku pelajaran yang ada di rak, dan tentu saja termasuk buku harian yang tadi. Dan akhirnya buku yang baru pun lembaran yang ada tulisannya aku sobek dan aku musnahkan, jadilah mulai hari itu aku tidak lagi menulis di buku harian.

Selain buku harian aku juga suka banget membuat kliping, yang banyak tentang sepakbola, walaupun hanya berisi gambar-gambar dari majalah atau koran yang aku gunting dan tempel di sebuah buku. Kalo kliping aku mulai buat sejak kelas 5 SD, setelah event Piala Dunia 1994. Waktu itu aku lihat kok gambar-gambarnya bagus, sayang banget kalo kemudian dibiarkan begitu saja di koran. Jadinya aku mulai menggunting dan menempelkannya di buku bekas pelajaran yang sudah tidak dipakai lagi. Bahkan beberapa tahun kemudian aku malah sengaja membeli tabloid sepakbola untuk diguntingi gambarnya jadi kliping gambar. Sampai akhirnya jadilah beberapa buah buku kliping, yang beberapa ada juga yang ikut terjual di tukang loak.

Sekarang kegiatan menulis buku harian tergantikan dengan menulis di blog. Kegiatan kliping digantikan dengan menyimpan gambar-gambar di internet. Meskipun dalam jalur yang hampir sama, namun tentunya ada batasannya juga. Tulisan-tulisan yang tidak bisa dibaca setiap saat karena butuh koneksi internet. Lagian tulisannya pun hanya bisa dibaca oleh siapaun yang juga konek ke internet. Salah satu solusinya ya menyimpan halaman blog kemudian mencetak sehingga bisa dibaca kapanpun, siapapun, dan di manapun. Demikian juga dengan klipingnya, bisa disikapi dengan tindakan yang sama. Ada juga program aplikasi komputer untuk membuat catatan harian yang lebih praktis tanpa koneksi internet. Banyak pilihan, tergantung selera masing-masing orang saja.

Komentar
  1. Neni triana berkata:

    thank …….

  2. Yudi Yudari berkata:

    Trims penjelasannya. salam kenal n salam sahabat B|

  3. mimik berkata:

    Hmmm!! triMa kciEh. oEa bleh mNtak no. Hp.x ngGck?.. kalian bErdua mksud.x

  4. fdf berkata:

    yes i like it

Tinggalkan Balasan ke chuin5 Batalkan balasan